Rabu, 24 November 2010

cinta

Klo menurut saya, CINTA TULUS = KEYAKINAN
Kalau keyakinan kita memudar, maka tidak akan ada yang namanya cinta. Jika keyakinan itu tetap ada, maka ada yang namanya cinta. Pada hubungannya dengan manusia, Cinta itu ada 2 aliran, yaitu cinta humanis dan cinta seksualitas.
Contoh sederhananya cinta humanis adalah hubungan orang tua dengan anaknya ataupun sebaliknya, cinta seksualitas lebih condong ke hubungan suami istri, atau cowok dan cewek dalam hubungan pacar, karena ada keterlibatan biologis disana.
Tetapi jika saya kerucutkan lagi ke pasangan suami istri atau pacar, sedikit sekali ada campur tangan cinta humanis nya. Suami istri yang bertahan sampai mati adalah mereka yang mampu menggabungkan cinta humanis dan cinta seksualitas.
Jika saya melihat ada pasangan suami istri bertengkar hebat dan malamnya masih bisa bercanda ria lagi, maka sisi manusiawinya masih ada. Tapi jika keesokan harinya mereka berpisah, maka sisi manusiawinya sudah tidak ada. Maaf, tapi jika mereka dalam keadaan tengkar, dan disuruh utk berhubungan seks, hehehe, maka sisi cinta seksualitas nya masih bermain. Jika ada yang merasa muak, maka humanis nya dah hilang.
Jadi, menurut saya lagi, cinta tulus itu ada, dan cinta tulus itu tidak selalu terikat. Jika memang kita memang faham bahwa istri sudah tidak tahan lagi dengan suami, dan suami melepaskan istri dengan alasan untuk kebahagiaan istrinya, maka belum tentu si suami ini tidak cinta. Si suami bermain di tataran cinta humanis. Si Suami yakin kalau hubungan diteruskan, maka kasihan si wanita nya, karena suami itu faham betul dengan keinginan si istri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar